Thursday, April 26, 2018

Di Bawah Bendera Revolusi


Berpose bersama Ibu Suke Djelantik dan Anggia Valerisha usai diskusi persiapan pelaksanaan acara diskusi dan peluncuran buku bertajuk ''Diplomasi di Era Dijital" pada Kamis, 26 April 2018 di Selasar Societeit Concordia Jalan Grote Post Ujungberung Ouesd.

Buku yang akan dikupas di Museum KAA pada Senin, 14 Mei 2018, Pkl. 08.00WIB ini merupakan hasil riset mendalam yang dilakukan Prodi HI Unpar.

Bagaimana Kemlu secara efektif memanfaatkan media sosial sebagai instrumen diplomasi untuk meraih dukungan publik secara nyata terhadap kepentingan nasional.

Setidaknya menurut Keohane dan Nye, tidak ada informasi yang bermuara di media massa berasal dari ruang hampa melainkan datang dari ruang yang telah terpolitisasi.

Lalu, bagaimana dengan media sosial? Apakah media sosial efektif sebagai sarana instrumentasi diplomasi? Apakah content atau audience target yang lebih strategis dalam diplomasi dijital? Apakah interdependence complex dalam keamanan informasi media sosial tidak menjadi boomerang bagi negara komunikator itu sendiri?

Dah segitu aja.

Tuesday, April 24, 2018

Konsolidasi Substansi


Konsolidasi substansi adalah kunci majunya perjuangan yang radikal dan progressive revolutionary.

"Sudah saatnya menghentikan upaya mendefinisikan apa pun. Kini saatnya perlu merajut barisan yang laten dan penetratif melalui Front Nasional," himbau Bang Furqan Amc sebagai Kepala Suku Geostrategic Study Club sebagai arahan utama nilai-nilai dasar perjuangan.

Foto bersama anggota Klub Edukator Sahabat Museum KAA diambil di Gedung Dwiwarna pada Jumat, 20 April 2018, Pkl. 20.00WIB menjelang Peringatan Hari Lahir Kesetiakawanan Bangsa Kulit Berwarna.

Gedung Dwiwarna adalah tempat tali pusar jabang bayi Dasasila Bandung ditanam.

Pekik Salam Nasional!