Berpose bersama Ibu Suke Djelantik dan Anggia Valerisha usai diskusi persiapan pelaksanaan acara diskusi dan peluncuran buku bertajuk ''Diplomasi di Era Dijital" pada Kamis, 26 April 2018 di Selasar Societeit Concordia Jalan Grote Post Ujungberung Ouesd.
Buku yang akan dikupas di Museum KAA pada Senin, 14 Mei 2018, Pkl. 08.00WIB ini merupakan hasil riset mendalam yang dilakukan Prodi HI Unpar.
Bagaimana Kemlu secara efektif memanfaatkan media sosial sebagai instrumen diplomasi untuk meraih dukungan publik secara nyata terhadap kepentingan nasional.
Setidaknya menurut Keohane dan Nye, tidak ada informasi yang bermuara di media massa berasal dari ruang hampa melainkan datang dari ruang yang telah terpolitisasi.
Lalu, bagaimana dengan media sosial? Apakah media sosial efektif sebagai sarana instrumentasi diplomasi? Apakah content atau audience target yang lebih strategis dalam diplomasi dijital? Apakah interdependence complex dalam keamanan informasi media sosial tidak menjadi boomerang bagi negara komunikator itu sendiri?
Dah segitu aja.